Ia berjihad seizinTuhan
ikhlaskan penguapan
agar menjelma awan
“bersujudlah dan kau akan
Kuturunkan”
Di sabtu malam tak lama mendung
kemudian. . .
Kami hijrah ke daratan
kami basahi yang kekeringan
gerimis syahdu nanpelan
biar belum jadi hujan,
pengaman bagi kehidupan
namun hawa itu ingatkan
pada gerimis yang berloncatan
setelah reda pasti sisakan aroma
kesepian
meracuni kalbu dan pikiran.
Sabar
Aku gusar
Lepas
Tak ikhlas
Setia
Pada maya
Satu, dua, tiga, empat . . .
Aku tak bisa lihat!
Astagfirullah . . jangan lagi
sampai aku nekat
Kaki
enggan kedekatnya lagi
Tangan
Angan genggam ingatan,
Tubuh
Tak tersentuh jauh
Bibir
Getir
Hidung
Tahan, akan kubendung!
Mata
Lelah buta seketika
tapi
Kamu susah hilang dari hati
#Ade
Tidak ada komentar:
Posting Komentar