Pages

Kamis, 25 Maret 2010

KEKASIH LAMA YANG TELAH HILANG part 2

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaargh !! Betapa bodohnya diriku hanya membalas SMS dari Bima seperti itu !", rutukku dalam hati.

Padahal itu adalah kesempatan terbaikku untuk menunjukan bahwa aku sayang padanya. Setelah kejadian itu aku dan Bima sering jalan bersama. Aku pernah menanyakan kepadanya, apakah Bima sudah memiliki pacar atau belum, ternyata Bima belum mempunyai pacar, betapa senangnya hatiku ketika dia menjawab seperti itu. Aku begitu mengharapkan Bima kembali padaku, dan bisa bersamanya terus.

Tanggal 23 Januari , di pagi yang mendung, mau hujan.

 “Aveee , Aveeeee”, teriak seseorang di seberang lorong.

Aku menoleh dan melihat seseorang yang berlari dengan kencang ke arahku itu. Dan ternyata itu Nita teman sebangkuku

“Ia Nit, ada apa?” tanyaku kebingungan.
“Kamu tahu nggak?” tanya Nita.
“Ngga, memang ada apa Nit?”, tanyaku tambah bingung.
“Si Bima jadian sama Ratna. Kamu sudah tau belum?” kata Nita dengan semangat.
“Masak sih ? Kapan? Bener? Kamu tahu darimana?” tanyaku masih dalam ketidakpercayaan dan tambah bingung lagi.

Aku berharap Nita hanya bercanda, tetapi ...

“Bener Ve ! Aku kemarin liat Bima sama Ratna di Pantai Kuta, mereka mesra banget ! Tadi aku juga sudah tanya sama Ratna, dan kata Ratna mereka sudah jadian dari seminggu yang lalu !” jawab Nita sambil meyakinkan diriku.

Betapa terkejutnya aku mendengar kabar dari Nita, memang sejak seminggu yang lalu Bima sudah jarang menghubungiku lagi, aku kira mungkin Bima sibuk dengan sekolahnya karena sebentar lagi dia akan melaksanakan UN. Aku tak tahu harus menjawab apa, aku hanya bisa diam dan berusaha memendam perasaanku yang sudah tercabik – cabik oleh cinta. 
Siang harinya setelah bel pulang sekolah berbunyi, aku segera ke kelas Ratna,
“ Hai Rat, kata temen – temen kamu sudah jadian sama Bima ya ?” tanyaku agak ketus.
Aku berharap mereka cuma berteman saja. Karena aku masih berharap Bima menjadi kekasihkuku. Tapi asa ku ini pupus juga saat Ratna menjawab .
“ Iyaa, aku jadian sama Bima, seminggu lalu, tepatnya tanggal 23” jawab Ratna dengan tersenyum sambil pergi menabrak diriku
Petir menghujam ke hatiku, aku tidak bisa melakukan apapun. Aku hanya bisa diam dan menyaksikan Ratna pergi meninggalkanku. Tiba – tiba hujan turun dengan derasnya. Duniaku seakan hancur, harapan yang tersisa sedikit untuk Bima kini hancur lebur, aku tak tahu harus bagaimana dan berkata apa , yang kutahu saat ini aku tak boleh menangis didepan Ratna,aku harus kuat. Aku segera mengajak Nita pulang, di perjalanan pulang aku hanya bisa diam dan berkata pada Nita bahwa aku baik-baik saja.Sesampainya di rumah aku segera pergi ke kamar, air mataku segera mengalir dan membentuk 2 sungai kecil dikedua pipiku, entah kemana perginya Ave yang kuat, Ave yang tegar.
***
Aku hanya bisa meratapi kesedihanku untuk kedua kalinya, karena Bima telah membohongiku. Kali ini aku mencoba meyakinkan diriku bahwa tidak segalanya bisa jadi milikku. Dan satu pesan untuk Bima, jangan pernah memainkan perasaan cewek lagi selain diriku.
Mulai sekarang aku mencoba untuk melupakannya. Dan mencoba membuka hatiku untuk Timmy yang selalu setia menungguku selama ini. Walaupun aku masih menyimpan hati pada diri Bima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar