Februari 18
Hari ini tidak berjalan seperti yang aku inginkan. Semuanya kacau. Mulai dari belajar di sekolah, padahal aku ingin bersantai sedikit karna hari ini hari kejepit yang mana kemarin itu pemantapan provinsi dan besok hari minggu. Lalu pengumuman recommend SNMPTN yang ga masuk, sesek sih, tapi mungkin allah puna rencana yang lain buat aku. kemudian hujan lebat yang membatalkan kepergianku dengan teman-teman. Tiba-tiba hujan berhenti aku melanjutkan planning yang telah aku buat. Memnag bukan hari ku. sohibku Ade tidak bisa ikut karna 'mbahnya'. Aku sedikit kesal dengan beliau, kalo mau ngusir ga gini caranya. Aku ngerti koq kalo Ade ga boleh keluar, cukup kasi tau aja si Ade ga boleh keluar hari ini. tapi ya sudahlah memang bukan hariku.
Btw tentang Ade, aku ingat ceritanya yang nyungsep karna cinta. Jalinan kasih yang telah dirajut selama 2,5 tahun (kalo ga salah) putus begitu saja karna masalah Religion. Di Bali memang agak rumit pemikirannya tentang cinta dan agama. Ada yang memilih cinta dan ada juga yang memilih agama, karna tidak semua cinta dan agama dapat bersatu karna masih ada berpikiran yang menurutku Kolot. Tapi semua ada pada pilihan hati nurani masing-masing. Namun sohibku ini masih beruntung, ia masih dapat melihat senyumannya yang begitu khas yang memesona dihati dia.
Cinta, cinta. Kenapa kamu sulit di mengerti?? Kenapa kamu ga dibuat simple aja?? Aku ga mengerti denganmu cinta ! Tiba-tiba muncul dan tiba-tiba pergi begitu saja. Apasih maumu cinta?? Aku hanya ingin kamu mengerti dan tau apa masalahmu sama aku. That's it ! tapi semua sudah ditakdirkan begitu. Aku hanya bisa mejalani dan berusaha lebih keras lagi agar hari-hariku terlukis lebih indah lagi meski tanpamu cinta. Aku ingin melukis hariku seperti kemarin, ketika matahari terbenam dan menyisakan bias cahayanya di langit, membentuk sebuah lukisan yang terdiri dari berbagai warna yang mungkin tidak ditemukan dalam sebuah kotak pensil warna.
Aku ingin menjalaninya dengan berusaha dan semangat yang kusebut BERJUANG !
