Pages

Kamis, 24 November 2011

Teringat

Pagi yang cerah saat terbaik untuk berolahraga. Lumayan buat tubuhku yang jarang olahraga, berkeliling dua putaran lapangan renon yang menurutku 4 kali lebih besar dari lapangan bola. Aku pergi ke renon bersama sohibku, Ade. Dia yang mengajakku lari kecil direnon, kebetulan aku juga mau berolahraga. Tak terasa 2 jam berlalu, padahal kita cuma lari 2 putaran. Aku mengambil Hp dan ada 4 message yang salah satunya dari eneng. Seperti biasa ucapan selamat pagi darinya. Eneng juga bilang mau charge hpny, jadi aku ga bales sms itu dan akan membalasnya nanti setelah aku sampai dirumah. Sisanya sms dari temanku dan ada satu yang membuatku kaget. Tasya ! Tumben dalam benakku. Aku kira dia mau nanya apa gitu, abis setiap aku sms dia pasti jarang di bales. Aku mencoba sms seperti biasa seperti pada teman yang lainnya.
Cieeeh foto2ny sma pcarnya unyuk deh ;;)
Aku ga tau apa gerangan tasya sms aku seperti itu. Namun aku enjoy aja ngebalesnya, karna dipikiranku paling dia ga bakalan nge-reply sms ku lagi, seperti biasanya. “Tereret terett” Hpku berbunyi. Aku kira dari siapa dan ternyata Tasya. Waw! tumben dia me-reply dengan cepat, ngga seperti biasanya.
Aku jadi teringat akan kejadian 4 tahun lalu ketika kita masih bersama. Mungkin hari itu saat-saat bahagiaku dengan tasya, but nasi telah menjadi bubur dan tak akan kembali menjadi nasi. Betapa bahagia dan sakit ketika mengingat hal itu. Aku memang pelupa dan begok. Tanggalnya aja aku ngga inget kalo ngga dikasi tau. Tapi sepelupa lupanya aku, aku ga bakal pernah ngelupain semua kejadian yang pernah aku alamin ke kamu waktu itu. Walau singkat itu sangat berarti bagiku.
Bsa jadi romantis ya trnyata ? haha
Dulu pas sama aku jahat -___-
Aku tau aku memang jahat waktu itu. Tapi itu juga karna dulu aku masih ababil. Bayangin jee anak SMP, masih cinta monyet yang pertama lagi, baru jadian trus tiba-tiba diputusin gitu aja?? Ya sudahlah air mataku pun tak bisa dihentikan untuk membuat sungai yang mengalir deras dipipi. Aku mencoba meyakinkannya tapi tasya bilang ga bisa. Daripada masalah tambah panjang lebih baik aku yang mengalah dan menerima semuanya.
Hari-hari berikutnya aku masih dekat dengan tasya, aku berharap bisa kembali bahagia bersamanya.
“Beri aku waktu” suara lembut yang membuatku harus menunggu.
Yap, mungkin semua sudah diatur oleh waktu yang telah direncanakan tuhan buatku. Aku hanya bisa menunggu dan berharap jawaban sesuai dengan harapanku. Hari itu hari yang sangat cerah. Saatnya mendengar jawaban dari tasya. Aku menunggu hingga jam sekolah usai. Bel berbunyi saatnya pulang sekolah dan menanti jawaban darinya. Saat-saat yang menegangkan bagiku. Bagaimana ngga untuk kedua kalinya aku menunggu jawaban darinya. Hari makin terik, emosi memuncak waktu berjalan sangat lama. ******************************************************************************************
******************************************************************************************
******************************************************************************************
(sangat sakit untuk diingat dan hal begok yang pernah aku lakukan aku ingin memutar waktu. Tapi TIDAK BISA !)
Satahun berlalu. Kini aku sudah kelas 3 smp. Aku masih tidak bisa melupakannya. Ada kabar burung, katanya tasya lagi dekat sama temen sekelasku. Aku hanya menganggap itu cuma sebuah issue. Tasya jadian dengan temen sekelasku sebut aja romeo. Pertama aku ga percaya. Koq bisa?? Kedua apakah alasannya udah ga berlaku lagi?? Ketiga mungkin si romeo lebih baik dari aku. Sudahlah aku bukan siapa-siapanya lagi. Aku turut senang karena dia udah jadian dengan romeo dan aku berharap romeo bisa menjaga tasya dengan baik.
Sekarang Aku udah sama Eneng dan Tasya masi sama Romeo. Aku turut bahagia karna romeo menjaga Tasya dengan baik. Udah 4 tahun berlalu dan perasaan ini tetap sama. ”Orang tidak akan berubah kecuali perasaan kita sendiri yang mengatakannya berubah.”
NB :kalo ada yang perlu disensor atau memang kamu ga suka bisa langsung hubungi aku hehehe :)